Dakwahku
WAjib
Baca Untuk Semua Aktivis Dakwah!!!!! 40 Kewajiban yang senantiasa
diperintahkan Bagi AKTIVIS DAKWAH>>>> Bacalah dan
laksanakanlah, kelak engkau akan merasakan betapa syumulnya Islam ini:
1. Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah (Al Qur’an)
yang tidak kurang dari satu juz. Berusahalah dengan sungguh – sungguh
untuk mengkhatamkan Al Quran dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan
tidak kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah engkau membaca Al
Qur’an dan memperbaiki bacaannya, mendengarkannya, memperhatikannya
dengan seksama dan merenungkan (men -tadabburi) makna (arti)
ayat-ayatnya.
3. Hendaklah engkau mengkaji Shirah Nabawiyah
yang suci dan sejarah para pendahulu (salafus shalih) sesuai dengan
waktu yang tersedia untukmu. Buku yang dirasa mencukupi kebutuhan ini
minimal adalah ‘Hummatul Islam’ (Pembela-pembela Islam). Hendaklah
engkau juga banyak membaca haditsAl Arba’in An-Nawawiyah. Hendaklah
engkau mengkaji risalah tentang pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang
dalam bidang fiqih.
4. Hendaklah engkau bersegera melakukan
pemeriksaan menyeluruh (general check-up) secara berkala, segera
mengobati penyakit yang ada padamu. Disamping itu perhatikanlah
faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta
hindarilah faktor-faktor yang mengganggu kesehatan.
5.
Hendaklah engkau menghindari sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi,
teh dan minuman perangsang sejenisnya. Janganlah engkau meminumnya
kecuali dalam keadaan terpaksa (darurat) dan hendaklah engkau
menghindarkan diri sama sekali dari rokok.
6. Hendaklah engkau
memperhatikan masalah kebersihan dalam segala hal, menyangkut tempat
tinggal, pakaian, makanan, tempat makan, badan dan tempat kerja, karena
agama ini dibangun diatas dasar kebersihan.
7. Hendaklah engkau menjadi orang yang selalu jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8. Hendaklah engkau menjadi orang yang selau setia (menepati) janji dan
ucapan. Janganlah mengingkarinya bagaimanapun kondisi yang engkau
hadapi.
9. Hendaklah engkau menjadi seorang pemberani yang
tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah sikap terus terang dalam
mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui
kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan menguasai diri ketika marah
sekalipun.
10. Hendaklah engkau menjadi orang yang memiliki
wibawa (kharisma) yang lebih mengutamakan keseriusan. Namun hendaknya
kewibawaan yang serius tersebut tidak menghalangimu dari canda yang
benar (tidak melampaui batas), senyum dan tertawa.
11.
Hendaklah engkau menjadi orang yang memiliki rasa malu yang kuat,
berperasaan yang halus (sensitif), dan peka oleh kebaikan dan
keburukan, yakani berbahagia untuk yang pertama (kebaikan) dan merasa
tersiksa untuk yang kedua (keburukan). Hendaklah engkau menjadi orang
yang rendah hati (tawadhu’) tanpa harus menghinakan diri, renda h,
lemah dan mengambil muka. Tidak bersikap taklid dan tidak terlalu
berlunak hati. Dan hendaklah engkau menuntut (posisi) yang lebih rendah
dari martabatmu agar engkau dapat mencapai martabat sesungguhnya.
12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dala m memutuskan hukum
dalam suatu perkara pada setiap keadaan / situasi. Janganlah kemarahan
melalaikanmu dari berbuat kebaikan, janganlah mata keredhoanmu buta
dari melihat keburukan, janganlah permusuhan membuatmu lupa dari
pengakuan jasa baik (orang lain). Dan hendaklah engkau berkata benar
meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat
denganmu, atau meskipun itu pahit rasanya.
13. Hendaklah
engkau menjadi pekerja keras (dengan banyak aktivitas) dan terlatih
memberikan pelayanan-pelayanan sosial. Hendaklah engkau merasa bahagia
ketika dapat mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar menjenguk
orang sakit, membantu orang yang membutuhkan, menanggung orang yang
lemah, meringankan beban orang yang tertimpa musibah, meskipun hanya
(menghibur) dengan ucapan-ucapan yang baik. Hendaklah engkau senantiasa
bersegera untuk berbuat kebaikan.
14. Hendaklah engkau berhati
lembut (belas kasihan), dermawan, lapang dada (toleran), pemaaf, lemah
lembut kepada sesama manusia maupun hewan. Juga baik dalam pergaulan
dengan semua orang, berakhlak mulia dan menjaga etika-etika Islam dalam
berinteraksi, mengasihi yang kecil dan menghormati yang tua, memberi
tempat pada orang lain dalam majelis, tidak memata -matai, tidak
menggunjing, tidak mengumpat, tidak berteriak-teriak, meminta izin
ketika mendatangi suatu tempat/rumah atau meninggalkannya, dan lain
sebagainya.
15. Hendaklah engkau meningkatkan kemampuan
membaca dan pandai menulis, memperbanyak bacaan risalah-risalah Ikhwan,
koran, majalah, dan tulisan lainnya. Hendaklah engkau berusaha memiliki
perpustakaan pribadi, seberapapun ukurannya, walau sangat sederhana.
Bila engkau seorang spesialis, hendaklah engkau memperdalam (menekuni)
spesifikasi keilmuan dan keahlianmu. Dan hendaklah engkau benar-benar
mengenal (menguasai) masalah-masalah keislaman secara umum, sehingga
memiliki gambaran tentangnya dan dapat menentukan hukumya yang sejalan
dengan tuntutan-tuntutan fikrah.
16. Hendaklah engkau memiliki
proyek usaha ekonomi, betapapun kayanya engkau. Utamakanlah proyek
-proyek yang mandiri, tidak mengekang serta mengikat (wiraswasta),
meskipun sangat kecil dan sederhana. Dan terjunlah dibidang ini
bagaimanapun bakat ilmiahmu.
17. Janganlah engkau terlalu
berharap / berambisi menjadi pegawai negeri. Anggaplah itu sebagai
sesempit-sempit pintu rezeki. Namun jangan menolak bila diberi peluang
untuk itu. Dan janganlah engkau meninggalkannya kecuali jika
benar-benar bertentangan dengan tugas -tugas da’wahmu.
18.
Hendaklah engkau benar – benar memperhatikan penunaian tugasmu, dalam
hal kualitas, kecermatan, kejujuran (tidak menipu) dan ketepatan waktu
yang telah disepakati (disiplin).
19. Hendaklah engkau
baik-baik dalam menuntut hakmu, dan tunaikanlah hak orang lain dengan
sempurna tanpa diminta. Tidak dikurangi atau dilebihkan. Dan janganlah
sekali-kali menunda –nunda (penunaian hak tersebut).
20.
Hendaklah engkau menjauhkan diri dari perjudian dan segala jenisnya,
apapun motif dibelakangnya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata
pencaharian yang haram, betapapun keuntungan besar yang dapat segera
diperolehnya.
21. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba
dalam setiap aktivitas (bidang mu’amalat) dan sucikanlah dirimu dan
hartamu dari riba secara total.
22. Hendaklah engkau membantu
dan memelihara sumber kekayaan (umat) Islam secara umum dengan
mendorong pendirian dan berkembangnya perusahaan, lembaga perekonomian
Islam, pabrik dan proyek. Hendaklah engkau menjaga setiap keping mata
uang agar tidak jatuh ke tangan orang non Islam dalam kondisi
bagaimanapun. Juga jangan memakai (pakaian) dan mengkonsumsi (makanan)
kecuali hasil produksi negeri Islammu sendiri.
23. Hendaklaah
engkau berpartisipasi dalam da’wah dengan memberikan sebagian hartamu.
Tunaikanlah kewajiban zakat hartamu, dan sisihkanlah sebagian yang
jelas dari hartamu untuk orang yang meminta, dan orang yang kekurangan,
betapapun kecilnya penghasilanmu.
24. Hendaklah engkau
menabung sebagian dari penghasilanmu, sekecil apapun untuk persediaan
masa -masa sulit. Janganlah sekali-kali menyusahkan dirimu untuk
mengejar kesempurnaan (kebutuhan tersier)
25. Hendaklah engkau
bekerja semampunya untuk menghidupkan tradisi-tradisi Islam dan
menghilangkan tradisi-tradisi asing dalam setiap aspek kehidupan.
Misalnya ucapan salam penghormatan, bahasa, sejarah, kalender
(penanggalan), pakaian, perabot rumah tangga, jadwal dan cara kerja
juga istirahat, makan, minum, cara datang dan pergi, gaya dan ekspresi
pelampiasan kesedihan dan kegembiraan, dan lain sebagainya. Hendaklah
engkau menjaga sunnah yang suci dalam aktivitas tersebut.
26.
Hendaklah egkau memboikot peradilan-peradilan swasta setempat atau
seluruh hukum peradilan yang tidak Islami. Demikian juga klub-klub,
gelanggang, penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah dan
lembaga yang jelas-jelas menentang fikrohmu yang Islami. Boikotlah
semua itu dengan sebenar-benarnya.
27. Hendaklah engkau
senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat, mempersiapkan
diri untuk menghadapinya, menempuh fase demi fase menuju keridhoan
Allah SWT dengan tekad kuat dan semangat membaja, serta mendekatkan
diri kepada-Nya dengan ibadah sunnah, seperti shalat malam, puasa tiga
hari – minimal – setiap bulan, memperbanyak dzikir dengan lisan dan
hati, dan berusaha sekuat tenaga mengamalkan doa yang diajarkan oleh
Rasulullah pada setiap kesempatan.
28. Hendaklah engkau
memperbaiki thaharah (bersuci) dengan baik dan usahakan selalu dalam
keadaan “prajurit yang berada di barak dan sedang menunggu instruksi
komandan”berwudlu (suci) di sebgaian besar waktumu.
29.
Hendaklah engkau meningkatkan kualitas shalatmu dengan baik, biasakan
tepat waktu dan lakukanlah berjamaah di masjid tepat waktu bila mungkin
dilakukan.
30. Hendaklah engkau berpuasa dibulan Ramadhan,
menunaikan ibadah haji ke Baitullah bila mampu, dan berusahalah untuk
menunaikannya bila sekarang mampu melaksanakannya.
31.
Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan
mencintai mati syahid. Persiapkanlah dirimu untuk itu kapan saja bila
kesempatan itu tiba.
32. Hendaklah engkau senantiasa
memperbaharui taubat dan istighfarmu. Jaga diri dan berhati-hatilah
terhadap dosa kecil, apalagi dosa-dosa besar. Sediakanlah untuk dirimu
waktu khusus sebelum tidur untuk mengintrospeksi diri terhadap apa-apa
yang telah kamu lakukan, yang baik maupun yang buruk.
Bersungguh-sungguhlah dalam memperhatikan dan memelihara waktu, karena
waktu adalah kehidupan. Janganlah engkau gunakan – sedikitpun – waktumu
untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan waspadalah (jangan ceroboh)
terhadap hal-hal yang syubhat, agar tidak tercebur ke dalam kubangan
yang haram.
33. Hendaklah engkau berjuang meningkatkan
kemampuanmu dengan sungguh-sungguh agar engkau dapat menerima tongkat
kepemimpinan. Hendaklah engkau bersungguh-sungguh memerangi nafsumu,
agar dapat dengan mudah mengendalikannya. Hendaklah engkau menundukkan
pandangan, mengendalikan emosi, dan memerangi selera-selera rendah dari
dorongan naluri-jiwa(insting). Dan selalu mengarahkannya kepada yang
halal lagi baik, serta membentenginya dari hal yang haram dan tercela,
dalam keadaan bagaimanapun.
34. Hendaklah engkau menghindari
sejauh-jauhnya dari arak (khamar), dan segala makanan dan minuman yang
memabukkan, segala yang melemahkan sejauh-jauhnya.
35.
Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan orang jahat, persahabatan yang
rusak dan tidak bermoral, dan jauhilah tempat-tempat maksiat serta dosa.
36. Hendaklah engkau memerangi tempat-tempat iseng (hiburan) yang sia
-sia dan haram, jangan sekalikali mendekatinya, serta jauhilah segala
gaya hidup glamour (mewah) atau bersantai-santai.
37.
Hendaklah engkau mengenali atau mengetahui anggota katibahmu satu per
satu dengan sempurna (pengetahuan yang lengkap), dan kenalkan juga
dirimu pada mereka dengan selengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah
mereka dengan seutuhnya, hak kecintaan dan kasih sayang, penghargaan,
pertolongan dan itsar. Hendaklah senantiasa engkau menghadiri majelis
(pertemuan) mereka, dan tidak absen kecuali udzur darurat yang tidak
dapat dielakkan. Dan hendaklah engkau berpegang teguh sikap itsar dan
memprioritaskan mereka dalam pergaulanmu.
38. Hendaklah engkau
menghidari hubungan dengan organisasi atau jamaah manapun, bila
hubungan tersebut tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika
diperintahkan untuk itu.
39. Hendaklah engkau menyebarkan
da’wahmu disemua tempat, dimanapun, dan memberikan informasi kepada
pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. Janganlah engkau
berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan seizinnya
(pimpinan).
40. Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan baik, kontak ruhani dan operasional (‘amali) dengan pimpinan dan Jamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar