Sabtu, 16 Oktober 2010

Belajar Dari Seekor Semut


Dalam Al- Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya: “ Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari ". ( Q.S  An – Naml : 18 ). Allah SWT menciptakan segala di bumi ini tidak kebetulan. Dia pasti mempunyai tujuan dalam penciptaan setiap makhluknya. Udara, air, tanah, bahkan api pun mempunyai manfaat bagi manusia. Begitu juga Allah Azza wajalla menciptakan seekor semut sebagai contoh kecil disamping begitu banyak contoh – contoh yang lain disekitar kita. Subhanallah, kehidupan semut yang terdiri dari koloni dan kelompok membuat hidup mereka tentram dan damai. Ketika salah satu mereka melihat makanan, ia tidak mengambil buat dirinya sendiri, melainkan memanggil temannya untuk membantu membawa makanan itu ke sarangnya.
Kita juga dapat melihat alangkah indah persaudaraan mereka. Setiap berpapasan dengan semut yang lain bisa kita katakan mereka selalu bersalamaan dan saling menegur. Hal ini mencerminkan sebuah ukhuwwah yang sangat bagus. Mereka juga sangat patuh terhadap pemimpin yang telah mereka tunjuk. Seperti yang terjadi pada zaman Nabi Sulaiman a.s yang diabadikan dalam Al- Qur’an dimana beliau dianugrahi mu’jizat yaitu dapat berbicara dengan binatang. Salah satunya beliau mengerti percakapan hewan kecil ini ketika beliau hendak melintasi sebuah daerah dengan bala tentaranya yang kebetulan jalan yang beliau lewati sedang ada kawanan semut yang sedang mencari makanan. Pemimpin mereka (para semut) menyuruh kawanan semut yang lain untuk masuk ke dalam rumah agar tidak diinjak oleh rombongan Nabi Sulaiman a.s dan tanpa pikir panjang mereka mengikuti apa yang telah diinstruksikan dan tidak ada satupun yang masih berada diluar rumah. Mereka tahu dan yakin apa yang disuruh oleh seorang pemimpin harus dipatuhi sejauh perintah itu tidak bertujuan untuk maksiat.
Allah Dzat yang Maha Kuasa dan Bijaksana telah menciptakan seekor semut yang kita tahu tubuhnya sangat kecil dan didalamnya mempunyai susunan organ yang sangat menakjubkan tidak lain adalah agar kita dapat mengambil ‘ibroh (pelajaran) dari makhluk Allah tersebut. Manusia yang diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik – baiknya seharusnya harus bisa berbuat lebih dari seekor semut. Firman Allah SWT dalam Al- Qur’an Surat At- Tin ayat :4 yang artinya “ Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik – baiknya “. Andaikan manusia dapat belajar dari semut, betapa indahnya hidup ini. Manusia akan tahu bahwa dirinya sangat dibutuhkan oleh orang lain. Sikap tolong – menolong pun akan tumbuh bersemi disekitar kita. Seluruh masyarakat akan memperoleh kesejahteraan karena membuang jauh sikap ananiyah ( egois) dan lebih mementingkan saudaranya dari pada dirinya sendiri. Negara ini akan memperoleh maslahah jika dipimpin oleh seorang yang amanah dan mempunyai haibah (wibawa) dalam kepemimpinannya. Dan alangkah harmonis jika kita bertemu dengan saudara, teman, guru, dan orang yang kita kenal dimulai dengan senyum dan salam. Banyak orang yang cuek dengan masalah ini karena mereka tidak tahu bahwa dunia ini akan damai dan tentram jika penghuninya yaitu manusia dapat mencontoh seekor semut. Karena sekali lagi Allah Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana telah menjadikan apa yang ada disekitar kita adalah untuk kemaslahatan hidup manusia. Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar